Kemarin selama tiga hari berturut-turut saya mengikuti sebuah training. Awalnya memang sudah lama saya sangat ingin ikut training ini, tapi mungkin memang Allah menginginkan saya mengikutinya sekarang. Itupun atas dibiayai oleh kakak saya tercinta, Putri Ria Angelina. Memanglah, segalanya sudah ada waktunya. Saya merasa ini memang saat yang pas untuk saya mengikuti training ini. Pas dengan keadaan suasana hati saya saat itu..
Dengan meminta ridho Allah SWT, semoga apa yang saya lakukan ini bermanfaat, berangkatlah saya dari rumah. Pagi-pagi sekali ayah mengantarkan saya ke tempat acara berlangsung. Saya hanya seorang diri, awalnya. Tapi ternyata siapa sangka saya bertemu dengan teman kuliah saya juga di sana, yang sedikit lebihnya saya mengetahui permasalahan yang sedang dia hadapi.
Jadilah saya tidak seorang diri lagi. Dia selalu bersama saya.. Kami memang dekat, dan dia juga sudah seperti kakak bagi saya, begitu pun dia, juga sudah menganggap saya sebagai adiknya (mengingat dia bungsu). Sebelum pintu masuk dibuka, saya dan kawan saya ini bercakap-cakap, tentunya saya yang pertama kalinya memulai. Saya bilang kepadanya,
"Ini rencana Allah kak, siapa sangka kita berdua dipertemukan di sini. Kakak dengan permasalahan kakak, aku dengan permasalahan aku. Mudah-mudahan membawa manfaat ya kak.. Kita ini orang-orang pilihan Allah, Allah mengingin kan sebuah perubahan bagi diri kita"
Gak lama kemudian pintu pun di buka, masuklah saya dan kawan saya itu ke dalam ruangan. Materi demi materi disampaikan, saya sangat menikmatinya. Selama acara berlangsung, kami berdua bersikap profesional. Fokus pada diri sendiri, tidak boleh usil apalagi mengajak bercanda, mengingat ini penting sekali bagi kami berdua, mungkin bagi orang-orang yang saat itu juga hadir.
Memang acara training ini bersifat spiritual, sehingga suasana yang ditampilkan pun pekat dengan urusan akhirat. Saya sangat menikmatinya. Sambil diperlihatkan bukti-bukti kekuasaan Allah, kebenaran Al-qur'an, dan sebagainya, saya merenung, merenung, dan merenung, menundukkan pandangan hingga tanpa terasa meneteslah air mata. Ternyata bukan hanya saya saja, seluruh peserta yang hadir pula turut menangis. Bukan menangis karna melihat saya menangis, bukan.. Tetapi menangis ketika dihadapkan pada kekuasaan Allah dan kebenaran Al-Qur'an.. Allah benar, Nabi Muhammad SAW benar.. Sedari awal saya sudah meyakini segalanya, hanya saja yang saya tangisi saat itu adalah bukan karna kekuasaan Allah, bukan juga karna kebenaran Rasulullah SAW dan Al-Qur'an, tapi saya menangisi dosa-dosa yang secara tiba-tiba tampak di depan mata. Terimakasih Ya Allah, Engkau telah menghidupkan kembali hati ku dengan hamba yang masih bisa merasakan dosa yang telah hamba perbuat.. Sungguh kasihan orang-orang yang hatinya telah mati, sehingga mereka tidak lagi menyadari dosa-dosa yang telah diperbuat. Memang penyesalan tidak selalu harus ditunjukkan melalui air mata, hanya saja saat itu ntah mengapa rasanya kucuran air mata yang mengalir seakan-akan tidak mau berhenti, mengingat betapa sayangnya Allah kepada saya, betapa besarnya cintaNya kepada saya..
Belakangan ini memang saya sedang dihadapkan oleh masalah duniawi. Tidak membuat saya melupakan Allah, justru saya sangat sayang dengan Allah. Apalagi ketika mengikuti training ini, membuat saya semakin sayang sayang sayang dan sayang kepada Allah. Rasanya udah gak ada lagi yang mau saya kerjakan, selain hanya beribadah sama Allah. Rasanya saya benar-benar disadari lagi, untuk apa saya hidup, untuk siapa, dan kemana saya akan kembali. Padahal saya sudah menyadari betul ini semua, namun kembali ini adalah momen yang pas bagi saya untuk merecharge kembali spiritual saya, disaat waktu dan keadaannya sangat mendukung, sehingga segalanya terasa lebih berasa...
Tanpa terasa tiga hari hampir habis, banyak sudah air mata yang mengalir. Bukan lagi karna teringat akan dosa tetapi lebih pada kecintaan saya pada sang khaliq, ALLAH SWT, dan kecintaan saya kepada Nabi Muhammad SAW. Betapa sayangnya Allah kepada saya melalui rezeki yang senantiasa Dia berikan. Betapa sayangnya Rasulullah SAW kepada umatnya, yang ia pikirkan nasibnya sebelum ajal menjemputnya. Umatku umatku umatku. Setelah itu, apa lantas saya dapat lagi menempatkan kecintaan saya kepada selain ALLAH dan Rasul?? Seketika runtuhlah semua rasa di hati ini.. Seseorang yang saya cintai selama ini sudah mulai sedikit saya lupakan. Karna dia belum saatnya untuk saya cintai di hati ini. Kalau pun ada, mereka adalah ke dua orang tua saya pastinya.. Itu pun tidak melebihi kecintaan saya kepada ALLAH dan Nabi Muhammad..
Allah, beberapa waktu lalu mengingatkan saya dengan lembut. Saya diberikan sedikit ujian olehNya.. Mungkin Allah ingin melihat apakah saya mampu bertahan? Apakah saya kuat? dan Apakah saya mampu melewatinya dengan tetap tawakal kepada Allah? Seketika Allah menampakkan kesalahan-kesalahan saya melalui ujian yang Ia berikan.. Subhanallah.. Ketika itu terjadi, meski perih hati ini mengetahui sebuah kejadian yang memilukan, tapi sedikitpun saya tidak menyalahkan orang lain, apalagi menyalahkan Allah. Saya hanya sibuk menyalahkan diri saya sendiri. Kalau bukan karna ulah tangan saya, ini semua *ujian* ini tentu tidak akan terjadi. Maha suci Allah, Ia ingin menunjukkan kasih sayangNya dengan menampakkan kesalahan saya yang hanya saya saja yang dapat melihat dan menyadarinya sehingga membuat saya kembali padaNya.. Setelah saya renungi, ternyata Allah cemburu sama saya sehingga Allah hanya ingin saya mengingatNya hanya Dialah yang pantas untuk di cintai.. Ternyata Allah sayang sama saya melalui ujian ini... Dia cemburu kawan.. Dia tidak ingin kita lebih memikirkan hal lain. Dia ingin kita selalu memikirkanNya.. Dimanapun, kapanpun...
Ya Allah Ya Rohman Ya Rohim, disaat saya memang sedang yaa mungkin orang-orang menganggap ini sebuah masalah. Saya lulus kuliah bulan September dan hingga detik ini saya belum bekerja. Buat saya ini bukanlah sebuah masalah, karna sesungguhnya saya sudah melamar kemana-mana, dan tinggal menunggu saja. Saya yakin dan percaya, kalau memang sudah waktunya saya bekerja, toh Allah juga gak akan lupa, Dia pasti akan memberikan kabar kepada saya. Tapi Allah tau, mungkin saat ini saya memang belum siap untuk bekerja. Bukan tidak siap melihat kenyataan di luar sana, tetapi saya belum siap untuk jauh dari Allah. Memang bekerja adalah suatu ibadah. Tapi saya khawatir, ketika saya bekerja, saya jadi memikirkan duniawi. Saya belum siap ketika waktunya duha, saya sedang berada di jalan atau sedang rapat atau sedang mengajar. Ketika ingin tahajud, saya lelah karna seharian bekerja. Saya masih takut dan belum siap seperti itu.. Saya masih ingin dan selalu ingin bermesraaan dengan Allah, melalui setiap sujud, setiap doa, setiap mengaji.. Rasanya saya tidak ingin meninggalkannya barang sejenak. Saya selalu berusaha agar hati saya selalu berzikir, karna apapun yang saya katakan, itulah Allah..
Bekerja memang menghasilkan uang. Tapi ntah mengapa saya tidak begitu tergiur dengan uang. Itulah salah satu penyebab yang membuat saya juga masih belum mau bekerja, karna saya tidak begitu perduli dengan uang. Saya ingin menikah dan saya sangat ingin mencari seorang suami yang ikhlas apabila saya tidak bekerja, karna setelah menikah hidup saya akan saya serahkan hanya untuk menjadi istri yang solehah, dimana saya hanya ingin mengabdi pada keluarga. Itulah juga penyebab mengapa saya sedikit berleha-leha setelah lulus, tidak memikirkan pekerjaan.. Banyak orang yang bilang, "sabar ya, nanti juga kerja". Saat itu saya hanya tersenyum dan berkata dalam hati, "Ya Allah, sungguh hanya aku dan Engkau yang tau". Saya tidak malu karna belum bekerja, sungguh waktunya dapat saya manfaatkan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. Saya sadar betul bahwa saya ini orang yang sangat ingin bermanfaat untuk orang lain, termasuk profesi saya yaitu seorang guru. Tapi apa daya, ketika kesempatan itu belum saya dapatkan, apakah lantas saya tidak bisa membagi ilmu saya? lantas saya tidak bisa belajar? Tidak sama sekali... Saya tetap belajar, meskipun dari dunia maya, saya masih bisa mendapatkan ilmu yang banyak. Misalnya saja, saya bisa mendengarkan streaming radio Rodja melalui laptop saya. Terkadang juga, ketika saya online FB, twitter, ataupun YM dan blog, setiap kata yang saya sampaikan, saya berusaha betul agar apa yang saya sampaikan bermanfaat untuk orang lain. Yang pasti belajar itu bisa dari mana saja, dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat juga bisa dimana saja dan kapan saja, asalkan setiap yang kita lakukan adalah niat hanya untuk Allah, hanya karena Allah semata. InsyaALLAH tetap bernilai ibadah :) Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini pun dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya, aamiin :) Oiya, enaknya lagi di rumah bisa bantuin orang tua. Bisa cuci piring, masak, dll. Kalau kita lakukan juga karena Allah, InsyaALLAH juga bernilai ibadah kok. Berbakti kepada orangtua, pasti Allah suka :)
Training tiga hari itu membuat saya semakin ringan dalam menghadapi hidup. Tidak lagi ada rasa marah, cemburu, kecewa, kesal, prasangka, dan tidak melihat seseorang dari sudut yang lama. Ini biasanya saya lakukan kepada seseorang.. Maafin saya ya mas :) Menjadi pemaaf seperti Rasulullah adalah hal yang sangat menyenangkan. Kita memang bukan Rasulullah, tapi tidak ada salahnya bila kita juga bisa seperti beliau. Beliau tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Begitu mulianya hatinya. Sulit memang, tapi kita pasti bisa :) Saya sangat merasakan perjalanan tiga hari ini begitu meluluhkan hati saya. ALLAHUAKBAR!! Tidak ada yang kebetulan...
Di penghujung acara, sang trener membagikan sepotong kertas yang digulung seperti kertas arisan yang siap di kocok. Di dalamnya tertulis kata-kata Asma'ul Husna. Saya yakin, apapun yang ada dibalik kertas itu, pasti itu adalah petunjuk dari Allah.. Benarlah, dengan mengucap Basmalah, saya mengambil salah satu kertas yang tergulung itu, dan ketika saya membukanya, terdapat kata "GAGAH". Allah ingin menyampaikan bahwa saya harus gagah, saya harus kuat dalam melewati ujian dari Allah itu. Allah ingin saya kuat. Allah ingin saya kuat. Segala Puji hanya bagi Allah, Dia memberikan segalanya sesuai dengan apa yang kita butuhkah, dan saya merasa benar-benar di dukung oleh ALLAH agar saya kuat menjalani masalah ini. LUAR BIASA!!!!
Juga dengan kawan saya yang tadi. Ketika ia membuka gulungan kertas itu, dia mendapatkan kata "MULIA". Semoga ALLAH memuliakan dia dengan taubatan nasuha yang telah dia lakukan. Sungguh, Allah sayang kepada kita :)
Itulah hikmah yang dapat saya ambil dari perjalanan tiga hari bersama......... Memang sudah waktunya saya mengikuti training ini saat ini, bukan setahun yang lalu, apalagi dua tahun yang lalu, tapi kemarinlah waktunya. Sebelum mengikuti training ini, saya sudah sayang dan cinta kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW. Setelah mengikuti training ini, saya semakin lebih dan sangat sayang dan cinta kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW. Semoga ini tidak hanya bertahan selama tiga hari saja, dan semoga selamanya.. Ketika kita merasa harus merecharge kembali spriritual kita, jangan ragu, ayo kita charge kembali rohani kita. Selain solat puasa dan ngaji, memang dibutuhkan satu waktu dimana kita bisa katarsis, membuang segala yang ada di isi, mengeluarkan segala yang kita pendam di hati..
Saya mengucapkan terimakasih kepada kak Puput yang telah mengikutsertakan saya pada training ini, jazakillah khoir kakak ku sayang, semoga selama ilmu yang di dapatkan dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, selama dek terus berbuat kebaikan, semoga pahala senantiasa mengalir buat kakak, aamiin :)
Terimakasih kepada kedua orangtua yang telah mensuport saya selama ini :)
Terimakasih kepada mamas, meskipun saya berubah, InsyaALLAH saya berubah karena Allah. Terimakasih telah mendekatkan saya kepada ALLAH. Terimakasih atas kesabaran juga atas segala kebaikanmu selama ini. Semoga ALLAH menetapkan kebaikan bagi kita berdua, dengan jalan yang di ridhoiNya, aamiin :)
Sayang Allah :)
Demi matahari dan sinarnya di pagi hari
Demi bulan apabila ia mengiringi
Demi siang hari bila menampakkan dirinya
Demi malam apabila ia menutupi
Demi langit beserta seluruh binaannya
Demi bumi serta yang ada di hamparannya
Demi jiwa dan seluruh penyempurnaannya
Allah.. Subhanallah
Allah.. Subhanallah
Allah mengilhamkan sukma kefasikan dan ketaqwaan
Beruntung bagi yang mensucikannya
Merugi bagi yang Mengotorinya
Subhanallah...
-Demi Matahari : Snada-
Semoga saya, kita semua termasuk hamba-hamba ALLAH
yang senantiasa terpilih dalam setiap kebaikan, aamiin
Feel The Experience and Get a Meaningful Life :)
hidayah itu datang dari arah yang tak di duga-duga ya kak??
BalasHapussemoga hidayah ini juga tertular ke sahabat- sahabat kita yang lain..
ya Rabb kuatkan ikatan tali ukhuwah ini..