Dengan menyebut nama ALLAH Yang Maha Pengasih dan Penyayang
oleh Ustadz Samson Rahman
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina". (Ghafir : 60)
Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berdoa dan meminta pada-Nya. Karena dalam doa itu ada ketundukan dan kerendahan diri Dalam doa terselip rasa bahwa kita sedang menghamba pada Dzat Yang tangan-Nya senantiasa terbuka menerima permintaan hamba-Nya. Dalam doa terkandung makna bahwa kita serba kurang dan tidak berkecukupan. Sehingga kita pantas menengadahkan tangan pada Sang Maha Kaya, Sang Maha Pemberi yang tatkala diminta semakin mencintai hamba-hamba-Nya.
Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berdoa dan meminta pada-Nya. Karena dalam doa itu ada ketundukan dan kerendahan diri Dalam doa terselip rasa bahwa kita sedang menghamba pada Dzat Yang tangan-Nya senantiasa terbuka menerima permintaan hamba-Nya. Dalam doa terkandung makna bahwa kita serba kurang dan tidak berkecukupan. Sehingga kita pantas menengadahkan tangan pada Sang Maha Kaya, Sang Maha Pemberi yang tatkala diminta semakin mencintai hamba-hamba-Nya.
Allah memberikan jaminan pasti bahwa doa-doa yang terlantun syahdu dalam pinta kita akan senantiasa mendapat respon positif dan pasti. Makanya dalam firman-Nya Allah menegaskan "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu".
Penegasan ini juga Allah nyatakan dalam firman-Nya yang lain :
Penegasan ini juga Allah nyatakan dalam firman-Nya yang lain :
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" (Al-Baqarah: 186)
Allah sangat dekat dengan hamba-Nya. Dia lebih dekat pada kita semua semua daripada urat nadi kita. Dia dekat dengan cinta-Nya, dekat dengan kasih-Nya, dekat dengan rahmat-Nya yang mengalir deras pada semua. Tak ada kata dan doa yang lepas dari ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. Marilah kita berdo kepada Allah dengan berendah diri dan suara yang lembut. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Ada pertanyaan yang muncul di benak kita semua kenapa doa-doa yang kita lantunkan sering kali tidak Allah kabulkan? Kenapa doa-doa yang kita ajukan seakan tidak mendapatkan respon cepat dari Allah?
Jawaban paling tepat untuk jawaban ini adalah : Sebab kita sering berdoa hanya sekedar basa-basi. Doa yang hampa makna, doa yang kering kerontang dari kekhusyuan, doa yang sepi dari kerendahan jiwa, doa yang kosong dari nilai ibadah. Doa yang tiada kesungguhan di dalamnya, yang hanya terucap di mulut dan bukan terlontar dari hati yang luruh. Doa yang hanya terucap dari getar bibir kita bukan dari lubuk hati yang bertabur harap dan cinta.
Rasulullah SAW pernah memberikan tips pada kita semua agar doa kita mendapatkan jawaban Allah.
"Berdoalah kepada Allah dan hendaknya kalian yakin sepenuhnya bahwa ia akan dikabulkan. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai" (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Diantara kita ada yang berdoa namun kita sendiri tidak merasa yakin bahwa doa kita akan terkabul. Hati kita berselimut lalai, bertabur kekosongan. Keyakinan kita tidak penuh bahwa Allah pasti mengabulkan doa kita. Doa kita basa-basi!
Kita sering kali berdoa dengan cara basa-basi. Karena kita berdoa dengan hati yang mati, dengan jiwa yang kering, dengan nurani yang kelam. Kita mengenal Allah namun tidak segera menunaikan kewajiban-kewajiban kita atasnya. Kita sering membaca kitab Allah-Al-Quran dengan seluruh ajaran yang terkandung di dalamnya, namun kita sangat enggan mengamalkanya. Kita tahu bahwa syetan adalah musuh utama kita namun kita menjadikannya sabahat kita. Kita mengklaim bahwa kita cinta Rasulullah, namun kita secara sadar pula menjauh dari jejak dan sunnahnya. Kita nyatakan cinta surga Allah yang indah dan penuh nikmat, namun tidak pernah memburunya dengan amal-amal kita. Kita nyatakan takut neraka namun tidak menghentikan perilaku dosa kita. Kita nyatakan kematian itu benar adanya, namun kita tidak secara cerdas menyiapkan bekalnya. Kita sering kali sibuk dengan aib kecil dan cela orang lain namun lupa akan aib diri yang setinggi gunung dan seluas samudera. Kita memakan dan menikmati nikmat Allah namun lupa menyukurinya. Kita menguburkan orang-orang meninggal diantara kita namun tidak bisa mengambil pelajaran bahwa kita juga akan mengalami hal yang sama.
"Barangsiapa yang ingin dikabulkan Allah pada saat kesempitan maka hendaknya dia banyak berdoa saat lapang" (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Diantara kita bahkan hanya berdoa saat membutuhkan saja. Saat terjepit dan dilanda kesusahan. Di kala lapang Allah tidak pernah berlabuh dalam jiwa kita yang paling dalam. Padahal menurut Rasulullah jika ingin doa kita dikabulkan dengan segera.maka berdoalah di kala lapang sebagai investasi yang bisa kita tarik di masa sempit.
Doa kita berujung sia-sia, karena mulut kita yang kita berdoa dengannya juga kita gunakan untuk menelan dan memakan makanan haram yang Allah larang menkonsumsinya. Mulut kita bahwa belepotan dengan darah karena kita sering memakan mentah-mentah daging saudara kita dengan menggunjing dan menggosipnya. Dengan membuka aib dan melanjanginya.
Rasulullah SAW mengingatkan kita dalam sabdanya:
"Seseorang yang bepergian jauh, rambutnya kusut, dan penuh dengan debu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit sambil berdoa, "Ya Rabb, Ya Rabb.." sedangkan makanannya haram, minumannya haram, dan pakaiannya haram maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan" (HR. Muslim)
"Allah akan mengabulkan doa salah seorang diantara kalian sepanjang tidak berdoa untuk sebuah dosa, atau memutuskan tali silaturahim atau tergesa-gesa untuk dikabulkan sehingga dia mengatakan : aku telah berdoa namun aku tidak melihat doaku dikabulkan, lalu dia meninggalkan doa" (HR. Bukhari).
Doa kita akan Allah kabulkan jika doa yang kita lantunkan tidak dilakukan dengan cara basa-basi. Lantunkanlah doa dengan hati yang penuh kekhusyu'un dan ketundukan. Dengan penuh makna tanpa putus asa dan harapan.
Sumber: http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/ustadz-samson-rahman-doa-basa-basi.htm + beberapa tambahan dan perbaikan
...........................................................................
Doa pada hakikatnya merupakan suatu bentuk penghambaan, penyerahdirian kepada Yang Maha Berkuasa, sebuah kata-kata penuh harapan, dan ketundukan kepada Allah SWT bahwasanya kita tuh hanyalah seorang makhluk yang lemah, yang kecil, yang gak ada apa-apanya deh, yang diucapkan berulang-ulang baik di dalam hati ketika sendiri, dalam keadaan duduk, berdiri, berbaring, di dalam solat maupun dalam kesibukan, dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta sebuah kekuatan ketika diri merasa lemah. Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Allah SWT sekaligus pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya. Hakikat doa sebenarnya juga meminta kekuatan dan kesanggupan dari Allah SWT. Dalam doa ada makna memuji Allah SWT ada pengakuan bahwa Allah Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Itu semua menjadi ciri pengabdian dan penghambaan.
Allah menjanjikan akan mengabulkan doa-doa kita. Saya percaya bahwa Allah SWT Maha Benar, Maha Menepati Janji. Mungkin saja doa kita belum dikabulkanNya saat ini atau di dunia ini. Tapi yakinlah, doa kita sebenarnya bukan tidak dikabulkan, tetapi BELUM! Allah menyimpannya untuk kita diakhirat kelak, sehingga doa kita akan tetap terkabul, meski Allah memberinya nanti.
Ketika doa kita belum di kabulkan di dunia, pagi tadi mami saya berkata, "artinya Allah masih pengen denger suara kita, masih pengen denger suara lembut kita ketika memohon, masih pengen mendengar pengharapan kita kepadaNya, masih pengen mendengar kita membutuhkanNya..."
karna gak jarang, seseorang ketika doanya telah dikabulkan oleh Allah akan sedikit melupakan apa yang ia minta selama ini. Khawatir ketika doanya sudah dikabulkan kita menjadi lupa, intensitas pengharapan berkurang, dan merasa tidak lagi membutuhkan Allah, na'udzubillah..
Tapi percayalah, Allah pasti mengabulkan setiap doa-doa kita selama kita yakin kalau Ia akan mengabulkannya. Bukankah Allah Maha Mengabulkan? Ya Mujib? Dan Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya. Jadi, Allah itu tergantung pada diri kita. Mudah saja bagi Allah untuk mengabulkan setiap doa kita. Hanya saja terkadang Allah pengen ngeliat seberapa besar kekuatan doa kita, seberapa besar kesabaran, ketabahan, serta keikhlasan kita selama doa itu berlum dikabulkan, Allah pengen ngeliat seberapa besar usaha yang bisa kita lakukan agar Allah mengabulkan doa kita.
Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits Qudsi, Allah swt. berfirman:
“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
So, jangan pernah letih untuk berdoa kepada Allah SWT semata. Semoga Allah SWT segera mengabulkan doa-doa kita. Kalau gak di kabulin di dunia, yaaa berarti di akhirat nanti :)
Perbaiki diri, perbanyak istighfar dan senantiasalah berbuatlah kebaikan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar